Senin, 30 Oktober 2017

Serba-serbi Honor Menulis di Media Masa

Senggang

Serba-serbi Honor Menulis di Media Masa

Oleh Ririn Handayani (dikutip dari KOMPASIANA) 


Honor merupakan salah satu bagian terpenting dalam dunia menulis khususnya untuk tulisan di media cetak. Dalam kesempatan ini saya ingin berbagi sedikit pengalaman saya tentang masalah honor menulis. Tulisan ini sekaligus mencoba menjawab pertanyaan seputar masalah ini yang diajukan beberapa teman pada saya. Bahasan saya khususkan berdasarkan pengalaman pribadi (yang belum terlalu banyak menembus media), dan lebih khusus lagi untuk media cetak Koran.

1.Apakah setiap media (khususnya Koran) memberikan honor untuk tulisan yang dimuat?

Sebagian besar media memberikan honor khususnya untuk Rubrik Opini atau sejenis yang memang disediakan untuk publik. Selain Opini, rubric lain yang sering juga diberi honor adalah Rubrik Resensi dan opini singkat seperti rubric Gagasan di Jawa Pos. Kompensasi lain yang biasanya yang juga diberikan media kepada penulis kadang berbentuk barang/merchandise atau voucher. Biasanya media telah menyebutkan kompensasi apa yang akan mereka berikan untuk setiap tulisan yang dimuat bersamaan dengan keterangan ke mana tulisan bisa dikirim dan persyaratan teknisnya. Meski sebagian besar media memberikan kompensasi untuk setiap penulisan yang dimuat baik berupa uang atau barang, ada pula media yang memang tidak menyediakan kompensasi apapun, biasanya Koran lokal atau media online.

2.Perlukah menyertakan alamat Rekening setiap mengirim tulisan atau menunggu tulisan dimuat terlebih dahulu?

Untuk tulisan yang sudah pasti mendapat honor, kita harus menyertakan no Rekening bersamaan dengan persyaratan teknis lain seperti scan KTP dan foto diri bersamaan dengan pengiriman tulisan. Beberapa media sudah mengharuskan penulisan no rekening sebagai salah satu persyaratan teknis yang harus dilakukan penulis. Bagaimana jika tidak ada kejelasan apakah media yang bersangkutan memberikan honor atau tidak? Saya biasanya tetap menyertakan no rekening. Ini saya lakukan untuk mempermudah urusan jika ternyata memang ada honor sehingga media tidak perlu repot menanyakan no rekening saya atau justru honor tidak dikirim-kirim karena tidak banyak media yang mau bersusah payah menanyakan no rekening penulis.

3.Berapa kisaran waktu honor akan dikirim?

Ini adalah pertanyaan yang cukup sering ditanyakan. Seperti telah saya sebutkan di awal, cerita yang akan saya paparkan hanya berdasar pengalaman pribadi dan sedikit pengalaman yang kebetulan saya ketahui. Kisaran waktu paling umum adalah antara 2 minggu sampai 2 bulan. Dari pengalaman saya, untuk tulisan yang pertama kali dimuat, biasanya lebih lama, bisa sampai 2 bulan baru dikirim. Kata beberapa teman, ini bisa terjadi karena data kita belum masuk dalam data base media. Saya mengalami ini hampir pada semua tulisan pertama yang dimuat. Biasanya untuk tulisan kedua dan selanjutnya, pengiriman honor akan lebih lancar. Sebab lain bisa jadi karena memang data kita ketlisut (dalam hal ini saya memaklumi orang yang mengurusi honor penulis juga manusiaJ) sehingga honor tidak dikirim-kirim. Dalam hal ini dituntut sikap proaktif kita untuk menanyakan hak kita sebagai penulis. Honor tidak dikirim-kirim bisa juga karena kesalahan kita sendiri, misalnya tidak menyertakan no rekening atau ada kesalahan penulisan.

4.Kapan waktu yang tepat untuk menanyakan honor yang tidak kunjung dikirim?

Berdasarkan pengalaman saya dan beberapa teman, waktu yang cukup ideal untuk menanyakan honor yang tak kunjung dikirim adalah antara 2-3 minggu setelah tulisan dimuat karena ini memang rentang waktu yang umum bagi media untuk mengirimkan honor penulis. Jika tulisan baru dimuat hari ini, jangan terlalu cepat mengecek rekening, hanya berselang beberapa hari atau satu minggu setelahnya karena hampir pasti honor belum dikirim. Dua minggu adalah waktu paling cepat untuk mengecek rekening apakah honor sudah dikirim atau belum. Jika belum, kita bisa bersabar satu minggu lagi atau kalau memang sudah tidak sabar, tidak mengapa langsung menanyakannya pada media yang bersangkutan.

5.Media apa yang paling tepat untuk menanyakan honor?

Ini sebenarnya masalah personal tapi untuk saya pribadi, saya lebih suka menanyakannya lewat email sama seperti email yang saya gunakan untuk mengirim tulisan. Jadi, saya menanyakannya ke Bagian Redaksi yang dulu menerima dan memutuskan memuat tulisan saya. Saya menjelaskan saya siapa, judul tulisan dan waktu pemuatan tulisan, dan saya jelaskan juga bahwa saya telah menunggu (misalnya sudah 2, 3 atau bahkan sudah 5 minggu) dari tanggal pemuatan. Sejauh pengalaman saya, redaksi cepat meresponnya. Jawaban yang saya terima antara lain permintaan maaf atas keterlambatan, akan segera meneruskan ke bagian keuangan bahkan biasanya mereka juga memberikan no telepon atau email bagian keuangan yang biasa mengurusi masalah honor. Biasanya saya langsung menanyakannya ke bagian keuangan melalui email yang diberikan redaksi. Lagi, saya kurang suka menanyakan langsung via telepon karena selain mahal menurut saya, itu tidak efisien karena belum tentu yang bersangkutan yang akan menerima langsung. Biasanya bagian keuangan akan cepat merespon email kita, memberikan penjelasan mengapa honor tidak dikirim atau kepastian kapan mereka akan mengirim. Kalau tidak ada respon dari bagian keuangan, biasanya menurut pengalaman saya, honor akan segera dikirim beberapa hari setelahnya. Telepon mungkin bisa jadi pilihan terakhir jika semua upaya di atas telah kita lakukan namun tidak ada respon apapun dari pihak media.

6.Apakah kita akan ditelepon jika honor sudah dikirim?

Ini juga pertanyaan yang sering ditanyakan, sama dengan pertanyaan apakah kita akan ditelepon/diberitahu kalau tulisan kita akan dimuat. Berdasarkan pengalaman saya, sangat sedikit media yang menelepon penulis (apalagi penulis pemula) untuk memberitahu bahwa tulisan mereka akan dimuat atau honor sudah dikirim. Jadi kita dituntut untuk punya inisiatif sendiri dan bersikap proaktif. Ini bagian dari sikap professional seorang penulis.

Karena proses di atas cukup lama, umumnya honor dikirim paling cepat dua minggu dan bisa dua bulan untuk tulisan pertama, kita harus ekstra sabar. Baik terhadap waktu tunggu yang cukup lama atau mungkin saat berhadapan dengan orang-orang media yang lamban merespon. Semoga sedikit pengalaman di atas bermanfaat….