Kamis, 12 Februari 2015

BATAS USIA PENSIUN


UU Tenaga Kerja Tidak Menentukan Batas Usia Pensiun

Usia pensiun, kapan kita mulai memasuki usia pensiun? Apa Undang-Undang mengatur mengenai batas usia pensiun bagi pekerja Indonesia? Gajimu membahas mengenai peraturan batas usia pensiun.
Sebagai pekerja tentunya kita harus memikirkan rencana masa depan dikala kita memasuki masa/usia pensiun. Akan tetapi, apakah Anda mengetahui kapan Anda memasuki usia pensiun? Berapa batas usia pensiun? Mari kita tilik bersama mengenai batas usia pensiun bagi pekerja di Indonesia.
Apakah ada perundang-undangan di Indonesia yang mengatur mengenai batas usia pensiun?
Dalam UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan tidak mengatur kapan saatnya pensiun dan berapa Batas Usia Pensiun (BUP) untuk pekerja sektor swasta. Dalam pasal 167 ayat 1 UU Ketenagakerjaan disebutkan bahwa salah satu alasan pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah karena pekerja telah memasuki usia pensiun. Akan tetapi tidak diatur secara jelas dan tegas pada usia berapa batas usia pensiun berlaku. Ketentuan mengenai batas usia pensiun ditetapkan dalam Perjanjian Kerja (PK), Peraturan Perusahaan (PP)/ Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Peraturan Perundangan yang berkaitan dengan masa pensiun menurut Pasal 154 huruf c UU Ketenagakerjaan.
Apabila tidak ada peraturan tegas dari Undang-Undang Ketenagakerjaan, lalu berapa batas usia pensiun yang rata-rata diterapkan oleh perusahaan?
Penentuan mengenai batas usia pensiun biasanya merujuk pada kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan, atau berpedoman pada beberapa UU yang mengatur hak-hak yang berkaitan dengan masa pensiun, seperti UU Jamsostek, UU mengenai Dana Pensiun atau UU Kepegawaian serta UU mengenai profesi tertentu.
Contohnya pada pasal 14 ayat 1 UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja menyebutkan bahwa Jaminan Hari Tua (JHT) dibayarkan kepada tenaga yang telah mencapai usia 55 tahun. Ketentuan tersebut merupakan saat timbulnya hak atas JHT yang dapat dianalogikan sebagai saat mencapai batas usia pensiun.
Sama halnya dengan UU No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun yang menyebutkan bahwa hak atas manfaat pensiun dengan catatan batas usia pensiun normal adalah 55 tahun dan batas usia pensiun wajib maksimum 60 tahun. Lagi-lagi ketentuan tersebut dianalogikan sebagai batas usia pensiun bagi pekerja.
Apakah ada peraturan Undang-Undang yang mengatur mengenai batas usia pensiun bagi pegawai negeri sipil?
Ya. Ada beberapa peraturan perundang-undangan yang mengatur batas usia pensiun, antara lain batas usia pensiun pada jabatan seperti guru, dosen, dan pegawai negeri/pejabat Negara: PNS, Hakim, Tentara/Polisi. Berikut adalah batas usia pensiun bagi berbagai jenis pekerjaan beserta dasar hukum/UU yang mengaturnya.
NoNama Jabatan/ GolonganBatas Usia Pensiun (BUP)Dasar Hukum
1 PNS Umum 56 Tahun Pasal 3 ayat 2 PP No. 32 Th 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, yang diubah menjadi PP No. 65 tahun 2008
2 Ahli Peneliti dan Peneliti 65 Tahun Pasal 1 PP No. 65 tahun 2008
3 Guru Besar/ Professor 65 Tahun Pasal 67 ayat 5 UU No.4 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
4 Dosen 65 Tahun
5 Guru 60 Tahun Pasal 40 ayat 4 UU No.4 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
6 POLRI 58 Tahun Pasal 30 ayat 2 UU No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
7 POLRI dengan keahlian khusus 60 Tahun
8 Perwira TNI 58 Tahun Pasal 75 UU No. 34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia 
9 Bintara dan Tantama 53 Tahun
10 Jaksa 62 Tahun Pasal 12 UU No. 16 tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia
11 Eselon I dalam jabatan Sruktural 60 Tahun Pasal 1 PP Nomor 65 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas PP No.32 tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
12 Eselon II dalam jabatan Struktural 60 Tahun
13 Eselon I dlm jabatan strategis 62 Tahun
14 Pengawas Sekolah 60 Tahun Pasal 1 PP Nomor 65 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas PP No.32 tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
15 Hakim Mahkamah Pelayaran 58 Tahun
16 Jabatan lain yang ditentukan Presiden 58 Tahun
17 Pekerja/ Buruh  Berdasarkan PK, PP, PKB Pasal 154 UU No. 13 tentang Tenaga Kerja
Sumber :
  • Indonesia. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja
  • Indonesia. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun
  • Indonesia. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
  • Indonesia. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-02/Men/1995 tentang Usia Pensiun Normal dan BUP Maksimum Bagi Peserta Peraturan Dana Pensiun

Senin, 09 Februari 2015

SAYA ADALAH SAYA

Saya adalah saya.


(dikutip dari blog Fajar Subekti)

Dari sejak muda saya tidak suka memusingkan pendapat orang lain, terutama yang suka menghakimi kebaikan orang lain – padahal dia sendiri masih palsu dan buruk perilaku.


Saya adalah saya.


Jika saya bisa membahagiakan sesama, itu sudah sebuah keberhasilan. Saya tidak harus pandai untuk memperbaiki kekeliruan di lingkungan, dan saya tidak harus kaya untuk membantu.


Saya tidak merasa kurang dan tidak merasa lebih dari orang lain.


Saya hanya tegas mengabaikan orang yang sok mengatur saya, padahal hidupnya masih lemah dan tidak amanah.


Saya adalah saya.


Kalau ada orang yang menilai saya rendah, saya tidak menantangnya untuk mencapai yang sudah saya capai. Saya akan mempelajari cara untuk menjadi setinggi dia, jika dia tinggi; atau bersabar jika dia hanya pembenci yang rendah.


Jika dia orang kecil yang sok tahu, saya berfokus pada yang diketahuinya, bukan pada soknya.


Tapi saya bukan dia, dan saya akan tetap menjadi saya.


Jika dia menganggap saya salah, saya periksa seberapa banyak dia tahu, dan seberapa benar yang diketahuinya. Jika yang diketahuinya sedikit atau banyak tapi tidak benar, saya abaikan. Jika yang diketahuinya sedikit dan benar, saya perhatikan, dan saya memuridkan diri.


Tapi, siapa pun – berapa besarnya dan luasnya pengetahuannya, tapi menyombongi saya dengan ilmunya, saya abaikan.


Saya adalah saya.


Saya tidak mungkin seluruhnya benar, TAPI saya juga tidak mungkin seluruhnya salah.


Saya ingin sekali bertanya kepada mereka yang sombong itu:


Memang, kalau Anda merasa demikian benar, Anda itu sudah menjadi apa?


Saya adalah saya. Campuran antara minder dan sombong, tahu dan pilon, patuh dan pemberontak, penurut dan pembangkang, penyayang dan petarung, penceria dan penyedih, yakin dan ragu, dan penyabar dan pemarah.


Saya tidak harus sama dengan siapa pun, tapi perbedaan yang ada pada saya haruslah membaikkan kehidupan sesama.


Saya adalah saya.

Jika Anda tidak suka, saya terima. Hiduplah dalam kehidupan Anda, dan biarkan saya mandiri di dalam kehidupan saya.

Jika Anda suka, saya bersyukur. Semua yang yang saya lakukan adalah untuk kebaikan Anda, sebagai cara saya untuk membahagiakan Tuhan.

Saya adalah saya.


Dan saya berdoa agar saya dijadikan sahabat bagi kecemerlangan dan kemuliaan hidup Anda."

Minggu, 08 Februari 2015

YA ALLAH, TOLONG AKU (AKU SEDIH. AKU BINGUNG. AKU KESAL) KARYA A.K.

YA ALLAH, TOLONG AKU (AKU SEDIH. AKU BINGUNG. AKU KESAL) KARYA A.K.

Dari covernya saja, pembaca bisa mengetahui kira-kira apa yang ada di dalam buku berjudul "Ya Allah, Tolong Aku (Aku Sedih. Aku Bingung. Aku Kesal) karya A.K ini. Covernya berwarna hitam dengan gambar seorang gadis yang sedang sedih, bingung dan kesal. Buku setebal 309 halaman ini cukup mudah dibaca dan dipahami.

Buku ini khusus ditujukan untuk orang-orang yang sedang dilanda masalah dan merasa sebagai orang termalang di dunia. Banyak ayat-ayat Al Quran dicantumkan sebagai reminder bahwa semua masalah, ujian adalah dari Allah SWT dan hanya kepada-Nya kita meminta pertolongan.

Buku sebanyak 20 bab ini sebenarnya terbagi atas 3 bagian besar, yaitu bagian pada saat kita mendapat masalah, bagian tentang keberadaan kita sebagai manusia, dan bagian pasrah meminta pertolongan kepada Allah SWT.

Pada bab saat kita mendapat masalah, penulis mencantumkan QS Al Imran : 139:

وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." ( QS. Ali Imran 3:139 )

Di saat kita mengeluh karena diberikan ujian musibah oleh Allah, AK menuliskan..
" Janganlah gundah, wahai saudaraku. Jika Anda sedang mengalami suatu kesedihan, jangan merasa bahwa kesedihan itu begitu berat bagi Anda dan tidak dapat diobati. Janganlah merasa Allah tidak tahu keadaan diri kita dan menimpakan musibah yang tidak sesuai dengan keadaaan diri kita atau memberi beban yang tidak mampu kita pikul. Kesedihan Anda PASTI akan hilang, PASTI dapat diobati, PASTI dapat Anda atasi. Karena Allah sudah mengukur setiap kesedihan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing".

لاَ يُكَلِّفُ اللّهُ نَفْساً إِلاَّ وُسْعَهَا

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS Al Baqarah 286)

INGAT!

• Hanya Allah yang mengetahui alasan kenapa Anda diberi musibah atau kesedihan
• Lihatlah diri Anda. Apa Anda sudah mensyukuri nikmat-Nya?
• Semua yang ditimpakan kepada Anda sudah diatur dengan sebaik-baiknya oleh Allah. Jadi jangan takut, Anda pasti dapat mengatasi kesedihan Anda.

Jika seseorang telah ditekan hingga ke batas yang menurutnya tidak sanggup untuk dipikulnya, jika ia merasa semua yang dilakukannya tidak membawa perubahan apa-apa, maka manusia akan berputus asa.

لَا يَسْأَمُ الْإِنسَانُ مِن دُعَاء الْخَيْرِ وَإِن مَّسَّهُ الشَّرُّ فَيَؤُوسٌ قَنُوطٌ

"Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan." (QS Al Fushshilat 49)

APA GUNANYA AKU HIDUP TERUS?

Inilah tingkat keputusasaan yang paling tinggi yang dialami oleh manusia. Jika keadaan benar-benar terasa begitu sulitnya, jika semuanya terasa gelap, jika hati ini ntidak tahu harus berbuat apapa lagi, manusia yang lemah imannya akan memiliki niatan untuk mengakhiri hidupnya.

Ingatlah ini baik-baik wahai sandaraku: Anda masih diberikan hidup. Itu berarti Allah masih sayang kepada ANda. Anda masih diberikan nikmat yang paling tinggi dari semua nikmat yang ada di dunia ini. Dengan masih diberikan hidup, Anda berarti masih diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri Anda.
Yang kedua (dan yang paling penting), sesungguhnya bunuh diri itu adalah suatu dosa yang sangat besar.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيماً وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ
عُدْوَاناً وَظُلْماً فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَاراً وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللّهِ يَسِيراً

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu ; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS An Nisa 29-30)

Renungkanlah pula sabda Rasulullah SAW berikut ini:
" Seseorang yang mencekik dirinya sendiri (bunuh diri) maka ia akan mencekik dirinya sendiri di neraka. Dan seseorang yang menusuk dirinya sendiri (bunuh diri) maka ia akan menusuk dirinya sendiri di neraka " (HR Bukhari)


Hidup Anda di dunia mungkin memang susah,
Tapi apakah anda juga ingin hidup susah di akhirat nanti?

HIKMAH MUSIBAH

Sesungguhnya di balik semua musibah dan kesedihan yang diberikan Allah kepada manusia, tersimpan suatu hikmah dan rahmat yang besar yang kadang tidak disadari oleh manusia itu sendiri. Beberapa diantara hikmah yang diberikan Allah di balik musibah adalah;
1. Untuk menguji iman manusia
2. Untuk mematangkan diri manusia
3. Untuk memperingatkan manusia atas dosa-dosanya
4. Untuk mengobati hati yang sombong dan takabur
5. Untuk menyeleksi manusia yang benar-benar beriman
6. Untuk memberikan pahala dan rahmat yang besar

وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلاَدُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللّهَ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

"Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. "(QS Al Anfaal 28)

لَتُبْلَوُنَّ فِي أَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ وَلَتَسْمَعُنَّ مِنَ الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُواْ أَذًى كَثِيراً وَإِن تَصْبِرُواْ وَتَتَّقُواْ فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الأُمُورِ

"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan. " (QS Al Imran 186)


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. "(QS Al Anbiyaa 35)

أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? " (QS Al Ankabut 2)


أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّهُ الَّذِينَ جَاهَدُواْ مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar." (QS Al Imran 142)


أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُواْ الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْاْ مِن قَبْلِكُم مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاء وَالضَّرَّاء وَزُلْزِلُواْ حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُواْ مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللّهِ قَرِيبٌ

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat" (QS AlBaqarah 214)


" Tidaklah seorang muslim menderita karena kesedihan, kedukaan, kesusahan, kepayahan, penyakit dan gangguan duri yang menusuk tubuhnya kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa-dosanya." (HR. Bukhari)
Jadi, sebenarnya Anda bersyukur jika diberi kemalangan. Itu tandanya Allah telah memilih Anda untuk diberikan pahala yang sangat besar.

Terkadang suatu masalah sangat berat jika dihadapi sendiri. Anda butuh seorang teman untuk meringankan masalah Anda, atau setidaknya untuk mendengar keluh kesahAnda. Di saat-saat seperti inilah Anda membutuhkan teman, seseorang yang bisa sangat mengerti kesedihan dan penderitaan yang sedang Anda alami.

" Friend in need is a friend indeed.
Sahabat sejati adalah sahabat yang selalu menolong di saat kita membutuhkannya"
(Anonim)

" Seorang mukmin adalah cermin dari saudaranya. Seorang mukmin itu bersaudara dengan mukmin yang lain. Dia tidak akan membiarkan saudaranya disia-siakan dan dicampakkan, dan dia akan menjaganya dari belakang". (HR Bukhari)

KESEDIHAN HARUS BERHENTI DARI SEKARANG!

Kini saatnya Anda mengangkat tangan dan berteriak:
" STOP! Kamu hanya bisa sampai disini saja, wahai Kesedihan!"

Tips-tips:
• If fate gives us lemon, try to make lemonade. Jika takdir memberi kita jeruk, cobalah membuat es jeruk (Anonim)
• Crowd your worry with busy. Singkirkan kegelisahan dengan kesibukan (Dale Carnegie)
• Cari suasana dan lingkungan yang baru. Hidup Anda yang lama akan terlupakan
• Bahagiakanlah diri Anda dengan melakukan hal-hal yang membuat Anda bahagia
• Hidup ini terlalu singkat. Nikmatilah hidup ini
• Belajarlah mendapatkan kebahagiaan dengan memberi kebahagiaan kepada orang lain


YA ALLAH, DIMANAKAH ENGKAU?


Sesungguhnya di saat-saat seperti ini, Allah sedang membuka pintu "persahabatan" kepada Anda. Di balik segala musibah dan kesedihan yang Dia berikan, Allah seolah-olah berkata:

" Kemarilah hamba-Ku yang selama ini telah melupakan-Ku. Minta tolonglah kepada-Ku, niscaya Aku akan menolongmu"


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِي وَلْيُؤْمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ


"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS Al Baqarah 186)

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيدِ

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (QA Qaaf 16)

Rasulullah bersabda:“Aku berada dalam sangkaan hamba-Ku tentang Aku, dan Aku bersama-nya ketika ia menyebut Aku. Bila ia menyebut Aku dalam dirinya, Aku menyebut dia dalam Diri-Ku. Bila ia menyebut Aku dalam khalayak, Aku menyebut dia dalam khalayak yang lebih baik dari itu. Bila ia mendekat kepada-Ku satu jengkal, Aku mendekat kepadanya satu hasta. Bila ia mendekat kepada-Ku satu hasta, Aku mendekat kepadanya satu depa. Bila ia datang kepada-Ku berjalan kaki, Aku datang kepadanya berlari-lari”. (HR Bukhari dan Muslim)

RENUNGAN TERAKHIR

بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ
وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ

Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.

1. Bukankah Kami telah melapangkan dadamu untukmu?
2. Dan mengangkat bebanmu dari (pundak)mu
3. Yang telah memberatkan punggungmu?
4. Dan meninggikan untukmu sebutan namamu
5. Karena sesungguhnya setiap kesulitan ada kemudahan
6. Sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan
7. Maka jika engkau sudah bebas, tetaplah tabah bekerja keras!
8. Dan jadikanlah Tuhanmu sebagai tujuan engkau semata!

(QS Al Insyirah 1-8)



Semoga bermanfaat.....;)