Senin, 09 Februari 2015

SAYA ADALAH SAYA

Saya adalah saya.


(dikutip dari blog Fajar Subekti)

Dari sejak muda saya tidak suka memusingkan pendapat orang lain, terutama yang suka menghakimi kebaikan orang lain – padahal dia sendiri masih palsu dan buruk perilaku.


Saya adalah saya.


Jika saya bisa membahagiakan sesama, itu sudah sebuah keberhasilan. Saya tidak harus pandai untuk memperbaiki kekeliruan di lingkungan, dan saya tidak harus kaya untuk membantu.


Saya tidak merasa kurang dan tidak merasa lebih dari orang lain.


Saya hanya tegas mengabaikan orang yang sok mengatur saya, padahal hidupnya masih lemah dan tidak amanah.


Saya adalah saya.


Kalau ada orang yang menilai saya rendah, saya tidak menantangnya untuk mencapai yang sudah saya capai. Saya akan mempelajari cara untuk menjadi setinggi dia, jika dia tinggi; atau bersabar jika dia hanya pembenci yang rendah.


Jika dia orang kecil yang sok tahu, saya berfokus pada yang diketahuinya, bukan pada soknya.


Tapi saya bukan dia, dan saya akan tetap menjadi saya.


Jika dia menganggap saya salah, saya periksa seberapa banyak dia tahu, dan seberapa benar yang diketahuinya. Jika yang diketahuinya sedikit atau banyak tapi tidak benar, saya abaikan. Jika yang diketahuinya sedikit dan benar, saya perhatikan, dan saya memuridkan diri.


Tapi, siapa pun – berapa besarnya dan luasnya pengetahuannya, tapi menyombongi saya dengan ilmunya, saya abaikan.


Saya adalah saya.


Saya tidak mungkin seluruhnya benar, TAPI saya juga tidak mungkin seluruhnya salah.


Saya ingin sekali bertanya kepada mereka yang sombong itu:


Memang, kalau Anda merasa demikian benar, Anda itu sudah menjadi apa?


Saya adalah saya. Campuran antara minder dan sombong, tahu dan pilon, patuh dan pemberontak, penurut dan pembangkang, penyayang dan petarung, penceria dan penyedih, yakin dan ragu, dan penyabar dan pemarah.


Saya tidak harus sama dengan siapa pun, tapi perbedaan yang ada pada saya haruslah membaikkan kehidupan sesama.


Saya adalah saya.

Jika Anda tidak suka, saya terima. Hiduplah dalam kehidupan Anda, dan biarkan saya mandiri di dalam kehidupan saya.

Jika Anda suka, saya bersyukur. Semua yang yang saya lakukan adalah untuk kebaikan Anda, sebagai cara saya untuk membahagiakan Tuhan.

Saya adalah saya.


Dan saya berdoa agar saya dijadikan sahabat bagi kecemerlangan dan kemuliaan hidup Anda."