Secara tak sengaja saya membaca BLOG anakku, luar biasa, aku terharu (mbrebes mili...), karena isinya sangat "menyentuh". TERIMA KASIH ANAKKU... SEMOGA KAU SUKSES MENJALANI KEHIDUPAN DUNIA YANG FANA INI, TETAP JADI ANAK YANG SHOLEHA DAN INSYA ALLOH KITA BERKUMPUL BERSAMA-SAMA DENGAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN, SHOLIHIN, TABIIN, NABIIN,DI SURGA KELAK.
Bapak, ini untukmu...
Detik-detik
menjelang keberangkatanmu menuju kota pintu rizkimu, izinkan aku tuk
menumpahkan perasaanku yang sudah tak kuat lagi untuk kubendung.
Selalu
ada cerita yang kau bawa saat kau kembali berkumpul bersama kami,
termasuk di dalamnya kau berusaha hasut aku hingga jauh ke dasar
pemikiranku agar aku bisa lebih darimu kelak.
Andai
kau tahu apa inginku, aku ingin kau bawa aku bersamamu, menemanimu.
Walau ku tahu kita tetap tak bisa bersama sepanjang waktu, karena kita
sudah disibukkan dengan dunia kita masing-masing. Tapi itu tetap tak apa
bagiku. Berharap aku dapat mengurangi rasa sepimu. Biarlah aku dibuat
tenang sedikit. Dan lenyapkan keragu-raguan yang membayang tentangmu.
Rasa
takutku juga tak belum juga sirna hingga kini adalah bila aku tak dapat
menyenangkanmu. Aku dengan egoku yang tak dapat dipisahkan kerap
membuatmu pastinya tidak bahagia. Kau tentukan aku dengan jalan lain
yang sama sekali belum aku pahami. Bukannya aku tak mau turuti
perintahmu, bukannya aku ingin sok-sokan dengan mimpiku, bukannya aku
meremehkan maumu. Sesungguhnya aku takut impian yang selama ini ku rajut
nyatanya tidak seperti kehendakmu. Aku punya mimpi sendiri yang
membuatku bahagia dan bergairah menjalani hidup ini, aku bahagia karena
aku yakin akan memilikinya sesegera mungkin. Tapi semuanya semu bagiku
bila kau tidak meridhoinya. Semoga aku dapat buktikan bahwa aku mampu
menggenggam mimpi pilihanku, dan kau akan tersenyum bangga melihatku.
Ya
Allah, jadikan aku permata hatinya yang baik. Tanamkanlah jiwanya pada
diriku. Jiwanya yang luar biasa, tak mudah menyerah, semangat, berani,
tekun, pekerja keras, dan jiwa kepemimpinannya yang mulia.
Ya
Allah, aku rindu kebersamaan dengannya. Tapi bila aku tetap tidak
dikehendaki untuk menemaninya, kumohon agar Kau yang menjaganya di siang
dan malamnya, Kau melindungi dari godaan-godaan dunia yang menggila di
kotanya, Kau menolongnya saat ia sudah mulai beranjak jauh dariMu, dan
berilah selalu kasihMu yang tak terbatas.
Bapak,
kaulah malaikat di keluarga ini. Kaulah yang kami tunggu-tunggu
kedatangannya setiap hari Sabtu dini hari, kaulah yang kami
tunggu-tunggu di setiap bunyi telepon rumah yang bordering, kaulah yang
selalu berusaha memberikan secara adil permintaan kami. Kami
mencintaimu. Jarak yang membentang tidak akan pernah bisa pudarkan
sedikitpun rasa cinta ini.
Minggu, 14 Agustus 2011
12.54 AM
Salam Rindu,
Permata hatimu yang amat mencintaimu